Festival Kemul 2025: Perayaan Karya Para Pencipta Lagu

Salatiga, 21-22 Februari 2025 – Festival Kemul kembali digelar untuk kedua kalinya sebagai wadah bagi para anggota Kelompok Menulis Lagu (Kemul) dalam menampilkan karya-karya terbaik mereka. Festival yang berlangsung selama dua hari ini diselenggarakan di Dancing Mountain House dan Warung Dalem Wangi, Kota Salatiga, dengan berbagai rangkaian acara yang menarik dan inspiratif.

Festival ini dibuka pada Jumat, 21 Februari 2025, pukul 14.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB. Selain menampilkan karya para pencipta lagu, festival juga menghadirkan sesi diskusi berbagi bertajuk “Music Hub” yang dipandu oleh Endah Widiastuti, pendiri kelompok Ear House. Diskusi ini memberikan wawasan mendalam tentang industri musik, perjalanan para musisi dalam berkarya, serta berbagai tantangan yang dihadapi dalam dunia musik independen.

Pada hari kedua, Sabtu, 22 Februari 2025, acara dimulai lebih awal, yakni pukul 10.00 WIB, dengan sesi diskusi “Musicking dan Hak Cipta” yang dibawakan oleh Fia Fellow, seorang pencipta lagu yang telah menulis banyak lagu untuk artis ternama di Indonesia. Diskusi ini membahas pentingnya perlindungan hak cipta dalam industri musik, serta memberikan wawasan praktis bagi para musisi tentang cara melindungi dan mengelola hak atas karya mereka. Setelah sesi diskusi, festival dilanjutkan pada pukul 15.00 WIB dengan berbagai penampilan dari para musisi Kemul serta pencipta lagu berpengalaman dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Suasana festival semakin meriah dengan beragam aliran musik dan gaya yang dipersembahkan oleh para musisi, menciptakan atmosfer yang penuh inspirasi dan apresiasi seni.

Festival Kemul sendiri merupakan inisiatif dari pasangan suami istri, Mas Adoy dan Mbak Bonita, yang dikenal sebagai penulis lagu berpengalaman di Indonesia. Mereka memiliki dedikasi tinggi dalam membangun komunitas Kemul, yang telah menjadi ruang bagi para pencipta lagu untuk berkembang dan berbagi karya mereka. Festival ini bertujuan untuk menjadi wadah apresiasi bagi para anggota Kemul, serta mendukung ekosistem musik independen di Indonesia dengan memberikan ruang bagi musisi untuk menampilkan hasil kreativitas mereka.

Salah satu musisi yang tampil dalam festival ini, Sri Krisna, mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi Adoy dan Bonita dalam mengembangkan komunitas Kemul. “Saya yakin kegiatan Kemul ini bisa menginspirasi teman-teman, karena gaungnya sudah terasa di luar Salatiga. Mereka berdua luar biasa, rela mewakafkan hidupnya untuk kesenian dan mengajari generasi muda. Layak mendapat apresiasi!” ujar Sri Krisna. Ia juga menambahkan bahwa komunitas Kemul dipenuhi dengan orang-orang berbakat yang memiliki wawasan luas, tidak hanya dalam musik tetapi juga dalam literasi dan seni secara umum.

Selain itu, para musisi yang tampil dalam festival ini juga menampilkan berbagai lagu yang bertemakan kehidupan, sosial, dan perjalanan pribadi mereka dalam bermusik. Hal ini menunjukkan bahwa Festival Kemul tidak hanya sekadar ajang pertunjukan musik, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan ekspresi bagi para pencipta lagu.

Dengan berbagai kegiatan menarik dan dukungan dari komunitas musik independen, Festival Kemul 2025 diharapkan menjadi ajang inspiratif bagi para musisi dan pecinta musik untuk terus berkarya serta memperkaya dunia musik tanah air. Acara ini juga menjadi bukti bahwa musik independen di Indonesia khususnya di kota Salatiga terus berkembang dan memiliki ruang untuk tumbuh serta mendapatkan apresiasi yang layak dari masyarakat. (mk)

Share the Post:

Related Posts